Gunung Bromo

2024-10-30 09:17:37

By: Achmad


Gunung Bromo adalah salah satu destinasi wisata paling populer di Indonesia, yang terletak di Taman Nasional Bromo Tengger Semeru, Jawa Timur. Gunung ini dikenal dengan pemandangan alamnya yang dramatis, lautan pasir vulkanik yang luas, dan suasana mistis saat matahari terbit. Bromo menjadi tujuan utama bagi para pecinta alam dan wisatawan lokal maupun mancanegara yang ingin menikmati keindahan pegunungan serta kekayaan budaya masyarakat Suku Tengger.


Sejarah dan Keunikan Gunung Bromo

Nama β€œBromo” berasal dari kata β€œBrahma,” salah satu dewa dalam agama Hindu. Gunung ini memiliki makna spiritual yang penting bagi masyarakat Suku Tengger, yang mendiami daerah di sekitar kawasan pegunungan ini. Setiap tahun, masyarakat Tengger mengadakan upacara adat **Yadnya Kasada** untuk menghormati Gunung Bromo dan memberikan persembahan berupa hasil bumi, sebagai simbol rasa syukur dan penghormatan terhadap leluhur mereka.


Gunung Bromo memiliki tinggi sekitar 2.329 meter di atas permukaan laut dan dikelilingi oleh lautan pasir seluas 10 kilometer persegi. Dengan kawah aktif yang mengeluarkan asap putih dan bau belerang, Bromo tetap menjadi destinasi yang aman untuk dikunjungi, meskipun status aktivitasnya perlu terus diperhatikan oleh pengunjung.


Keindahan Alam dan Daya Tarik Wisata Gunung Bromo

Gunung Bromo memiliki daya tarik yang memikat karena pemandangan alamnya yang luar biasa. Berikut beberapa daya tarik utama yang menjadi alasan banyak orang ingin mengunjungi Gunung Bromo:


1. Panorama Matahari Terbit di Penanjakan

Salah satu daya tarik utama Gunung Bromo adalah **viewpoint Penanjakan** yang terletak di ketinggian lebih dari 2.700 meter. Dari sini, wisatawan dapat menyaksikan matahari terbit dengan latar belakang pemandangan Gunung Bromo, Gunung Batok, dan Gunung Semeru yang megah. Cahaya pagi yang menyinari lautan pasir dan kabut di sekitar pegunungan menciptakan pemandangan dramatis yang sering kali disebut sebagai "sunrise terindah di dunia".


2. Lautan Pasir dan Bukit Teletubbies

Setelah menikmati matahari terbit, wisatawan biasanya menuju ke **Lautan Pasir** atau disebut juga Pasir Berbisik, yang merupakan hamparan pasir vulkanik luas yang terbentuk dari letusan Gunung Bromo. Di sini, pengunjung bisa berjalan-jalan, menunggang kuda, atau sekadar menikmati suasana gurun yang seolah membawa kita ke suasana dunia lain.


Di sekitar kawasan Lautan Pasir, terdapat juga **Bukit Teletubbies**, perbukitan hijau yang membentang luas dan sering kali diselimuti kabut tipis di pagi hari. Pemandangan bukit yang hijau dan bergelombang ini memberikan kontras yang menarik dengan lautan pasir yang ada di sekitarnya, menjadikannya tempat favorit bagi wisatawan untuk berfoto.


3. Kawah Bromo

Kawah Bromo adalah salah satu tempat ikonik yang bisa dicapai dengan mendaki sekitar 250 anak tangga dari dasar gunung. Dari bibir kawah, wisatawan bisa melihat kawah yang dalam dengan asap belerang yang mengepul. Suara gemuruh dari kawah aktif ini serta aroma belerang yang khas menambah kesan magis saat berada di sini.


4. Pura Luhur Poten

Di tengah Lautan Pasir Bromo, terdapat sebuah pura Hindu yang dikenal dengan nama **Pura Luhur Poten**. Pura ini adalah tempat ibadah bagi masyarakat Suku Tengger yang mayoritas beragama Hindu. Setiap tahun, pura ini menjadi pusat perayaan **Yadnya Kasada**, sebuah upacara adat yang menggabungkan elemen spiritual dan tradisi unik Suku Tengger. Pura ini biasanya dibuka untuk umum saat upacara berlangsung, dan menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan yang ingin melihat sisi budaya Gunung Bromo.


Cara Menuju Gunung Bromo

Ada beberapa cara untuk mencapai Gunung Bromo, tergantung dari titik keberangkatan:


- **Dari Malang atau Surabaya**: Wisatawan bisa naik kereta atau bus ke Probolinggo, kemudian melanjutkan perjalanan dengan jeep atau kendaraan sewa menuju kawasan Gunung Bromo.

- **Dari Probolinggo**: Kota ini adalah pintu gerbang utama menuju Bromo. Dari sini, wisatawan bisa melanjutkan dengan menyewa jeep yang akan membawa mereka ke Penanjakan, Lautan Pasir, dan Kawah Bromo.


Pengunjung biasanya menggunakan jeep sewaan atau menunggang kuda untuk mengakses berbagai lokasi wisata di kawasan ini, karena medan yang cukup terjal dan berpasir.


Tips Wisata ke Gunung Bromo

1. **Datang Lebih Awal untuk Menikmati Matahari Terbit**  

  Untuk bisa melihat matahari terbit dari Penanjakan, wisatawan biasanya mulai berangkat dini hari sekitar pukul 03.00 dari penginapan di sekitar area Bromo. Sebaiknya datang lebih awal agar mendapatkan posisi terbaik untuk melihat pemandangan.


2. **Kenakan Pakaian Hangat**  

  Suhu di kawasan Gunung Bromo bisa sangat dingin, terutama pada pagi hari. Pastikan untuk mengenakan pakaian hangat, seperti jaket tebal, syal, dan sarung tangan.


3. **Bawa Masker atau Penutup Hidung**  

  Kawasan sekitar kawah Bromo memiliki bau belerang yang cukup menyengat, sehingga disarankan untuk membawa masker atau penutup hidung agar lebih nyaman saat berada di dekat kawah.


4. **Perhatikan Status Aktivitas Gunung Bromo**  

  Sebelum melakukan perjalanan, sebaiknya periksa informasi terkait status aktivitas Gunung Bromo, terutama jika sedang dalam periode erupsi atau aktivitas vulkanik meningkat. Gunung Bromo adalah gunung berapi aktif, dan keselamatan pengunjung selalu menjadi prioritas.


5. **Pesan Jeep atau Guide Terlebih Dahulu**  

  Untuk keamanan dan kenyamanan, sebaiknya pesan jeep atau pemandu wisata jauh-jauh hari terutama saat musim liburan atau akhir pekan, karena biasanya akan sangat ramai.


Upacara Kasada: Tradisi Unik Suku Tengger


Upacara **Yadnya Kasada** atau Kasodo adalah salah satu tradisi paling terkenal di Gunung Bromo. Upacara ini diadakan setiap tahun pada bulan Kasada dalam kalender Hindu Tengger, yang biasanya jatuh antara bulan Juli dan Agustus. Dalam upacara ini, masyarakat Suku Tengger memberikan sesajen berupa hasil bumi, ternak, dan makanan ke dalam kawah Bromo sebagai bentuk rasa syukur kepada Sang Hyang Widhi serta para leluhur.


Prosesi ini melibatkan doa-doa dan persembahan yang dilakukan di Pura Luhur Poten, sebelum akhirnya sesajen dilemparkan ke kawah Bromo. Upacara Kasada tidak hanya menarik bagi masyarakat setempat tetapi juga menjadi daya tarik budaya bagi para wisatawan yang ingin melihat tradisi unik dan kental dengan nilai spiritual.


Harga Tiket Masuk dan Fasilitas


Untuk memasuki kawasan Gunung Bromo, wisatawan dikenakan tiket masuk yang berbeda bagi wisatawan domestik dan mancanegara. Harga tiket berkisar antara Rp 29.000 hingga Rp 220.000, tergantung pada hari biasa atau akhir pekan serta kebijakan terbaru dari Taman Nasional Bromo Tengger Semeru.


Di sekitar kawasan Gunung Bromo, terdapat beberapa fasilitas seperti penginapan, warung makan, dan area parkir. Penginapan di sekitar Bromo tersedia mulai dari homestay sederhana hingga hotel berbintang. Untuk makanan, tersedia warung makan dengan menu makanan lokal serta minuman hangat yang cocok dinikmati di cuaca dingin.


Kesimpulan

Gunung Bromo adalah destinasi wisata yang menawarkan keindahan alam luar biasa serta kekayaan budaya yang unik. Dari matahari terbit di Penanjakan, lautan pasir yang luas, kawah aktif, hingga tradisi Kasada, semua elemen ini menjadikan Gunung Bromo sebagai salah satu tempat wisata terbaik di Indonesia. Mengunjungi Bromo tidak hanya tentang menikmati pemandangan yang menakjubkan tetapi juga tentang merasakan kedekatan dengan alam dan menghormati kearifan lokal yang telah ada selama ratusan tahun.